Dr. Gordon Marshall Dorong Mahasiswa UMN Hadapi Perkembangan AI dengan Bijak

27 August 2024 by HMIF UMN
Dr. Gordon Marshall Dorong Mahasiswa UMN Hadapi Perkembangan AI dengan Bijak

TANGERANG - &nbsp;Fakultas Teknik Informatika Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menggelar kuliah umum bersama Dr. Gordon Marshall, Associate Dean School of Computing dan anggota School Executive Team dari Teesside University, Inggris. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (26/8) di Lecture Hall UMN ini mengangkat tema <em>“The Rise of AI: Threat to Future Jobs – Truth or Myth?”</em>

Dalam sesi ini, Dr. Marshall mengajak mahasiswa UMN untuk menelaah perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) dari masa ke masa, serta perannya yang semakin signifikan dalam dunia industri. Ia juga membekali mahasiswa dengan wawasan dan strategi untuk menghadapi tantangan yang muncul seiring kemajuan teknologi ini.
“Terima kasih kepada Mr. Gordon atas kunjungannya ke UMN dan kesediaannya berbagi ilmu kepada mahasiswa kami. Topik ini sangat relevan, tidak hanya untuk kebutuhan perkuliahan tetapi juga sebagai bekal memasuki dunia kerja,” ujar Prof. Dr. Muliawati G. Siswanto, M.Eng.Sc., Wakil Rektor Bidang Hubungan dan Kerja Sama UMN.
Dr. Marshall membuka pemaparannya dengan menjelaskan konsep dasar kecerdasan (intelligence), yaitu kemampuan memperoleh dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan. Menurutnya, kecerdasan buatan (AI) merupakan bentuk simulasi kecerdasan manusia pada mesin, yang memampukan komputer untuk memahami, menginterpretasi, bahkan merespons bahasa seperti layaknya manusia.
“AI itu bukan hal yang sederhana. Ia seperti anak kecil yang perlu dilatih terus menerus. Semakin banyak dilatih, semakin baik pula hasilnya—itulah prinsip yang mendasari perkembangan teknologi seperti ChatGPT,” jelasnya.
Dr. Marshall menyoroti fenomena ChatGPT sebagai salah satu wujud nyata dari Generative AI—jenis kecerdasan buatan yang mampu menciptakan konten baru seperti kode pemrograman, gambar, dan teks. Menurutnya, pesatnya perkembangan teknologi ini tidak lepas dari peran media sosial yang mempercepat penyebaran informasi.

Meski menawarkan kemudahan, Dr. Marshall menekankan pentingnya penggunaan AI secara etis dan bertanggung jawab, terutama dalam konteks pendidikan. Ia membagikan beberapa tips bagi mahasiswa:
  1. Kenali alat AI secara spesifik – Pelajari fitur dan fungsi tiap tools agar penggunaannya optimal.
  2. Eksplorasi potensi AI – Terus gali peluang dan dampak jangka panjang teknologi ini.
  3. Pahami etika penggunaan – Sadari risiko penggunaan AI, termasuk isu data dan privasi.
  4. Kemauan belajar – Gunakan AI sebagai alat bantu, bukan pengganti, dan tetap berproses dalam belajar.
Menutup kuliahnya, Dr. Marshall menjawab pertanyaan besar yang menjadi tema utama: apakah AI akan menggantikan pekerjaan manusia?
“Beberapa jenis pekerjaan memang berpotensi tergantikan, tapi akan muncul pula peluang baru. Ini bukan hal yang perlu ditakuti, melainkan diantisipasi. Perkembangan AI hanyalah bagian dari evolusi teknologi yang sudah sering terjadi dalam sejarah,” tegasnya.
Ia pun berpesan kepada mahasiswa untuk menggunakan AI secara cerdas dan bijaksana. Menurutnya, AI bukanlah alat untuk mengambil alih pekerjaan manusia, tetapi untuk mendukung efisiensi dan produktivitas jika digunakan dengan tepat.

Visual Image

© 2024 Program Studi Informatika, Universitas Multimedia Nusantara